Minggu, 03 Juni 2012

PSDM: PERCIK CAHAYA DI TENGAH GULITA




PSDM: PERCIK CAHAYA DI TENGAH GULITA

Oleh: ARif Budiman

Tulisan ini tidak dimaksudkan semata untuk memberi pembelaan pada kawan saya tentang apa yang sedang menjadi amanahnya di PSDM. Tetapai lebih merupakan jawaban balik terhadap ketidakjelasan kita dalam memahami sebuah entitas. Seringkali kita tidak sadar dengan apa yang kita omongkan karena jiwa sadarkita lelap atau terbuai dengan mimpi di alam khayalan. sehingga kata yang muncul seringkali tidak berpijak pada landasan yang benar.

PSDM adalah salah satu pilar dalam bangunan sekolah. makannya hampir setiap sekolah sangat perhatian dengan bidang PSDM. Sebab kebangkitan atau perkembangan sebuah lembaga sangat ditentukan adanay PSDM-nya. Jika PSDM-nya baik, bagus dan berkualitas, maka akan sangat menunjang perkembangan sebuah sekolah. Betul bahwa SDM bicara manusia tapi PSDM dalam sebuah sekolah tidak bicara aspek Pengembangan Manusia sebagai Manusia secara fisik seperti bisa diraba, diukur tinggi dan berat baannnya. PSDM yang dimaksud disini adalah Pengembangan pada Sumber Daya-nya. Dari kata-katanya saja sudah sangat jelas bahwa SDM bicara Sumber Daya, karenanya ia tidak perlu bicara tentan aspek Fisik. kalau mau dikembangkan aspek fisik dari mansia selain berat dan tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan adalah bagaimana kesehatannya, bagaimana kehadirannya. dan semua urusan fisik ini bukan pekerjaan SDM. PSDM hanya bicara tentang Sumber Daya. Bicara Sumber Daya berarti bicara kualitas, bukan kuantitas, Bicara SumberDaya adalah bicara aspek Inner dalam diri manusia. Dalam ilmu Komputer disebut dengan aspek Software.
Makanya ketika kawan saya, yang sangat saya hormati dipojokkan dan dikatakan PSDM tidak ada kerjaannya, saya mempertanyakan itu. Kedua menilai PSDM harusnya mampu menjadi algojo danngurusin kehadiran guru sama saja mengeluarkan PSDM dari konsep aslinya.
Urusan Ngabsen atau ngurusin kehadiran, TU saja sudah cukup. OB juga bisa mencatat kehadiran guru-guru yang ada di sekolah.
Jika sekolah ingin maju, maka harus ada unsur PSDM di dalamnya. Tidak bisa ditawar lagi. Di Labschool ada DR ARif Rahman. Di Alkautsar ada Bang Adrianu dst. Mereka adalah orang orang yang "membakar" sekolah. Mereka yang menjadikan sekolah dan terutama guru-guru untuk termotivasi untuk maju dan mengembangkan dirinya. Itu wilayah PSDM. Dan bukan menjadi al gojo atau mencatat kehadiran atau memberi punishmen bagi guru yang tidak disiplin. Jauh kaya Kepala dan Ekor (untuk tidak menyebut Pantat).. 

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini