Sabtu, 02 Juni 2012

BANGGA DENGAN DIRI SENDIRI





BANGGA DENGAN DIRI SENDIRI
oLEH: aRIF bUDIMAN


Rasanya miris saat anak kita demikian membanggakan budaya luar. sebut saja KOrea yang saat ini sedang booming. Walau kita juga tidak akan pernah bisa dan bukan hak kita untuk mereka akan menyukai siapa atau bangga dengan budaya mana. Saya masih ingat ada seorang kawan, yang jadi mau memakan dedak (kulit padi yang halus) hanya gara-gara ada seorang artis yang menggunakannya untuk kesehatan. Sang artis konon kabarnya meniru cara ini dari seorang artis yang ada di Amerika. Itu artinya kita belum bisa dan belum mampu untuk bangga dengan kekayaan atau khasanah budaya sendiri. Rasanya seeeemua yang dilakukakan harus ada pedoman dari artis yang kita sebut sebagai trend setter atau apalah istilahnya.



Tapi saya masih merasa bangga sebab saat Malaysia ramai-ramai menyenandungkan lagu Rasa Sayange, ramai-ramai kita menggugat dan kaya orang kebakaran jenggot. Setidaknya masih ada rasa memiliki. Walau sebenarnya rasa ini sudah sangat terlambat. Jadi lucunya kita adalah saat kekayaan budaya kita dimiliki orang lain, diapresiasi bansa lain (baca di klaim sebagaoi milik mereka) baru kita meributkannya.
Beberapa kali saya bilang di kelas, cobalah bangga dengan Marawis, walau yang ini juga ada unsur dari luar (arab). Cobalah bangga dengan Wayang atau cobalah bangga dengan Sambel Trasi atau nasi Uduk. dan ngga perlu merasa gensi dengan memaksakan diri mengajak orang tercinta ke Mac D atau Ke Hoka-Hoka Bento karena makanan yang orang tua kita masak dan khas kita jauh lebih enak dibanding semua masakan dari luar itu.
Seorang Atlet Paramotor saat sesi latihan pernah mengatakan, saat pergi ke Belgia, makanan yang selalu dia bawa adalah MIe Goreng dan beberapa liter beras. Dari pada makan makanan Pizza atau sejenis lainnya, lebih enak Mie Goreng Rasa Indonesia


Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini