Selasa, 05 Juni 2012

PENGGUNAAN “PETA KONSEP HISTORIO INSPIRATIF” DAN “TALK SHOW EMPAT MATA” DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH


PENGGUNAAN “PETA KONSEP HISTORIO INSPIRATIF” DAN “TALK SHOW EMPAT MATA” DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Sebuah Upaya Untuk Menjadikan Pembelajaran Lebih Bermakna)
Oleh: Arif Budiman



PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pembelajaran sejarah selama ini sangat membosankan. Inilah problem klasik yang ada dalam pembelajaran sejarah. Fakta kebosanan dalam pembelajaran sejarah terlihat dari minat dan apresiasi peserta didik yang rendah. Sebagian peserta didik masih menilai bahwa pembelajaran sejarah tidak bermakna atau tidak ada artinya. Sebagian lagi menilai bahwa sejarah sangat membosankan.  Jawaban sementara yang ada selama ini tertuju pada pembelajaran sejarah yang monoton, dominant ceramah dan tidak variatif.
Kenyataan ini tentu saja sama dengan keadaan yang dihadapi oleh mata pelajaran yang lain terutama rumpun ilmu sosial seperti sosiologi, Pkn bahkan agama. Kesamaan karakter terletak pada materi yang umumnya bersifat hafalan dan sama-sama mengkaji unsure manusia sebagai sasaran kajian. Karenanya pendekatan terhadap mata pelajaran ini agar menarik dalam pembelajaran.
Belum ada sebuah keinginan yang kuat untuk menyajikan pembelajaran yang menggugah dan inspiratif. Belum ada guru sejarah yang memfokuskan perhatiannya pada inovasi pembelajaran dalam kelas dengan pendekatan dan inovasi-inovasi yang menggugah anak-anak dalam pembelajaran.
Guru sebagai actor dalam proses pembelajaran ini memegang peranan penting sehingga idealitas pembelajaran sejarah dapat memberikan pencerahan. Sehingga pada akhirnya pembelajaran seajarah dapat memiliki makna yang mendalam bagi anaka didik.

1.2  Identifikasi Masalah
Penelitian pada pembelajaran sejarah menemuibeberapa permasalahan yang satu sama lain saling terkait yaitu:
1.      Keterbatasan sarana atau media pembelajaran Sejarah
2.      Minat Siswa yang rendah
3.      Keengganan guru untuk berinovasi
4.      Internalisasi tujuan pembelajaran yang masih rendah
5.      Kebijakan Negara yang masih memandang sebelah mata arti pembelajaran sejarah
6.      Pembelajaran IPA masih dinomor satukan dan tekesan mengabaikan pembelajaran IPS

1.3  Perumusan Masalah
Penelitian ini memfokuskan kajian pada “Bagaimana Pengaruh Penggunaan Peta Konsep Historio Inspiratif dan Talk Show Empat Mata  dalam Pembelajaran Sejarah Siswa MAN 21 Jakarta..?”

1.4  Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah:
1.4.1 Bagi Murid:
  1. untuk meningkatkan motivasi belajar anak tentang pembelajaran sejarah Inspiratif
  2. Menumbuhkan kecintaan peserta didik kepada pembelajaran sejarah
  3. Memberikan penyadaran pada siswa bahwa pembelajaran sejarah adalah pembelajaran yang menarik
  4. Memberikan penyadaran bahwa sejarah adalah ilmu yang penting dalam kehidupan atau berguna dalam kehidupan masyarakat

1.4.2 Bagi Guru:
  1. Meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran Sejarah
  2. Mendorong metode pembelajaran Inovatif yang bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar.
  3. Memotivasi guru dalam kegiatan Ilmiah



BAB KERANGKA BERPIKIR

KERANGKA BERPIKIR,

2.1    Kerangka Berpikir
Pembelajaran menarik di kelas-kelas hari ini adalah Sebuah Keharusan. Bukan waktunya lagi memberikan ceramah di kelas tanpa proses timbale balik apalagi melihat peserta didik layaknya patung yang bisa dibentuk semau kita. Peserta didik kita adalah manusia yang memiliki potensi dan perlu dikembangkan potensinya ke arah yang maksimal. Penghargaan pada nilai dasar diri kemanusiaannya dan menghargai kelebihan-kelebihannya akan memantik semangat peserta didik kita kita bersemangat dalam belajar. Intinya jangan mematikan kreatifitasnya, tumbuhkan semangat dalam diri mereka tentang kehebatan yang ada dalam dirinya walau sebiji Zarah pun, harus tetap dibangun , ditumbuhkan dan dikuatkan.
Ide Peta Konsep Inspiratif berawal dari  Ide Historio_inspiratif. Jadi pada dasarnya sama dengan pembelajaran inspiratif. Penggunaan Peta adalah semata alat untuk lebih mengaktualisasikan materi yang mereka pelajari dengan realitas sehingga saat belajar di kelas mereka total sebab apa yang dipelajari sama dengan apa yang mereka rasakan.

2.2    Landasan Teori
2.2.1        Pembelajaran adalah proses pendewasaan dimana peserta didik akan memperoleh serangkaian kegiatan yang meningkatkan potensinya menjadi dewasa baik secara kognitif afektif dan psikomotor. Yang perlu juga dingkap adlah pembelajaran bukan semata untuk menyampaikan pengetahuan saja, namun penting hari ini ditekankan pendidikan harus mampu membangun karakter kebangsaan dan juga moralitas yang kini telah tergerus oleh perubahan dn globalisasi
2.2.2        Pembelajaran sejarah.
Pembelajaran Sejarah adalah kegiatan pendewasaan kepada anak didik dengan menyampaian materi-materi sejarah. Yaitu penyajian fakta-fakta Masa lampau yang akan memberikan penyadaran pada peserta didik tentang jatidiri kebangsaaan dan jadi dirinya seebagai manusia. Tidak berlebihan jika peristiwa masa lalu banyak memberi kekuatan pada kita, menggerakan dan memicu kita untuk berbuat dan bertindak. Hukum sejarah berjalan pada prinsip yang sama. Jiwa sejarah sama. itulah yang menjadikan kita mampu menyimpulkan bahwa gerak peristiwa dapat dibaca.
Sejarah tidak harus berbicara tentang kejadian besar yang diidentikan dengan peristiwa politik ber...ikut orangbesar yang terlibat di dalamnya. Sejarah juga mengandung arti semua kejadian yang telah terjadi pada masa yang telah lampau. Meski umumnya sejarawan yang lebih menyukai sejarah sebagai kejadian Politik.
Bilamana perlu sejarah semestinya bicara tentang Jiwa atau Ruh sebagaimana ruh absolutnya Hegel. Realitas ini yang sering ditolak karena kuatnya pandangan materialisme yang tidak mentolerir gagasan immaterial, metafisika dan sejenisnya. Karena paradigma fisikal yang jadi dasar tentang realitas.
Dengan proposisi tersebut sya ingin mengatakan betapa status anda di FB beberapa saat lalu adalah sejarah, dan itu bisa menjadi Inspirasi buat kita yang membacanya. Selalu ada hal menarik yang bisa kita gali dari apa saja yang terjadi terucap dari kawan-kawan kita. Itulah sejarah
            Peristiwa yang menggerakan kita. cerita masa lalu yang menggerakan kita. kata-kata yang menggugah kita. itulah Inspirasi Sejarah.

2.2.3        Peta Konsep Historio-Inspiratif  
Peta Konsep Inspiratif. Sebetulnya ketika berbicara peta konsep saja kita sudah memiliki bayangan dan pemikiran bahwa ini adalah teorinya Tony Buzan yang sangat inspiratif dan sangat membantu kita guru dan siswa untuk menjelaskan sebuah alur pemikiran lewat coret-coretan dalam lembar pemikiran. Ketika konsep ini menjadi inspiratif tentu tujuannya adalah agar lebih punya kesan inspiratifnya ke diri sendiri. Maksudnya adalah bahwa peta konsep yang dibuat dalam metode ini adalah pet konsep untuk kepntinagn diri sendiri. Tema yang dibuat disesuaikan dengan keuntungan atau ada kaitanya denagn diri sendiri. Inilah maksudnya yaitu agar sejarah langsung terasa manfaatnya..
2.2.4        Talk Show Empat Mata, adalah Penerapan atau penggunaan konsep talk show di tv sebagi model pembelajaran saat di kelas.  Talk Show ini telah berlangsung tahunan, tapi tetap menarik. Selain pembawa acaranya. Konsep tukul juga menyajikanhiburan menarik saat Tukul Mnyebut Kembali Ke laptop. Ini adalah percikan yang akan membantu ingatan Siswa dan kesan menarik.


2.2.5        Metode Peta Konsep Historio-Inspiratif
·         Mencari Tokoh atau Tema, yaitu tema atau tokoh yang Inspiratif artinya tokoh atau tema yang menggugah, membangkitkan semangat, mendorong kita, membuat semangat kita Dalam mencari tokoh atau tema ini Peserta didik dibekali Interview Guide yang dipakai sebagai pedoman dalam mengumpulkan data tentang Tokoh idolanya. Dalam hal ini peserta Didik melakukan Research kecil dengan mewawancarai atau mengamati objek yang ada di lingkungannya. Cara riset atau mencari Info dapat juga dilakukan dengan seperti Nonton Film Sejarah contoh Film “Ahmad Dahlan: Sang Pencerah”, Via Internet dan Wawancara (Interview)
·         Mendalami tokoh tersebut, menginternalisasi dalam ide pemikiran peserta didik. Sehingga apa yang akan di Curhatkan adalah tema yang sudah ada di Pemikiran kita (up to date). Justru Curhat ini dilakukan untuk memotivasi Peserta Didikbahwa Materi Sejarah itu adalah Materi yang seseungguhnya kita Rasakan setiap hari.
·         Berbagi dengan kawan-kawan tentang tokoh atau tema tersebut, tentang segi-segi atau aspek dari tokoh tersebut. Berbagi disini adalah bentuk presentasi “Mini Seminar” yang dilakukan secara rileks layaknya orang yang Sedang Curhat di acara-acara TalkShow seperti Bukan Empat Mata.
·         Evaluasi






SKEMA PEMBELAJARAN PETA KONSEP HISTORIO INSPIRATIF
DAN TALK SHOW EMPAT MATA


Pengumpulan Materi Sejarah:
Nonton Film
Perpustakaan
Buku Cetak
Browsing Internet
Wawancara dengan Tokoh



Talk Show
“EMPAT MATA”

Pengambilan Kesimpulan:
Menghubung-kan Materi Sejarah

PETA KONSEP HISTORIO
INSPIRATIF


 









2.3    Peta Konsep Inspiratif adalah media pembelajaran untuk mendekatkan peserta didik antara materi pelajaran sekolah dengan realitas yang ada dalam dirinya. Sehingg peserta didik lengsung memiliki pemahaman bahwa materi yang dipelajari itu nyata dalam kehidupannya. Jadi tidak ada yang sia. Dengan bahasa sederhana belajar sejarah sama saja membicarakan diri sendiri. Maka tidak mungkin seorang peserta didik di satu kelas yang tidak mengerti dengan apa yang dihadapinya secara nyata.
2.4    Aturan Atau Ktentuan dalam Metode ini adalah
1.      Peserta adalah Siswa yang dalam kondisi sadar mau dan punya niat untuk ikut aktif dalam pembelajaran ini.
2.      Peserta ikut aktif dalam tahap-tahap pembelajaran secara aktif
3.      Peserta diharapkan telah memahami alur-alur dalam pembelajaran termasuk  tema atau topik materi apa yang akan dibahas.
4.      Peserta telah diasumsikan memahami apap yang dinamakan Peta Konsep Historio-Inspiratif
5.      Peserta telah mampu membuat Peta Konsep Historio-Inspiratif pada tema-tema yang berbeda
6.      Peserta juga telah memahami bahwa Talk Show Empat mata hanyalah Media agar dan untuk pembelajaran bisa kembali Fokus dengan memancing Peserat dengan Tag Line :KEMBALI KE LAPTOPP” sebagai mana yang disampaikan TUKUL dalam Talk Show-nya
7.      Peserta mengikuti seluruh Proses pembelajaran Metode ini di segala Umur.












BAB METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X1, X2, XI IPA dan IPS 1 MAN 21 Jakarta, pada semester Genap pada tahun Pelajaran 2011/2012. Tahap Percobaan telah dilakukan dalam rangka Pengembangan Peta Konsep Inspiratif ini yaitu kelas X IPA 1, X IPA 2 dan X IPS.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Action Research dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan melakukan Experiment di Kelas Pembelajaran yang dilakukan dengan tiga kali siklus yaitu
No
Kegiatan
Tanggal
Kelas
Modul
1
Siklus Pertama
Minggu Ke-3 dan Ke-4
X1, X2, XI IPS 1 dan IPA
Inspirasi/ Curhat Tokoh
2
Siklus Kedua
Minggu Ke-3 dan Ke-4
X1, X2, XI IPS 1 dan IPA
Inspirasi Perbuatan Baik
3
Siklus Ketiga
Minggu Ke-3 dan Ke-4
X1, X2, XI IPS 1 dan IPA
Inspirasi Pada Orang yang ada di dekat anda

3.3 RPP Yang Digunakan
Dalam Pembelajaran ini merupakan aplikasi dari RPP materi Semester dua Kelas XI IPA dan IPS.

 Contoh RPP dengan Peta Konsep Inspiratif Kelas XI IPS. Sebagai berikut.



RPP PETA KONSEP INSPIRATIF

Sekolah.                                  : MAN 21 Jakarta
Program                                   : Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran                        : Sejarah
Kelas/Semester                        : XI/2
Standar Kompetensi               : 2.  Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia sejak Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang.

Kompetensi Dasar                      : 2.1. Menganalisis Perkembangan Pengaruh Barat dan   Perubahan Ekonomi, Demografi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di Indonesia pada masa Kolonial
Indikator                                    : Menghubungkan Merkantilisme dan Kapitalisme dengan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat  di Indonesia
Alokasi Waktu                           : 3x45 menit

A.    Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
·         Menghubungkan Merkantilisme dan Kapitalisme dengan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
·         Menumbuhkan  Inspirasi Pembelajaran Sejarah.
·         Membangkitkan Model Pembelajaran Actual Bukan Pembelajaran Tradisional.



B.     Materi Pembelajaran Peta Konsep Inspiratif
  • Merkantilisme dan Kapitalisme
  • Inspirasi Merkantilisme dan Kapitalisme
C.    Metode Pembelajaran Peta Konsep Inspiratif
Pendekatan HISTORIO-INSPIRATIF yaitu memberikan Peta Konsep Inspiratif.  Kami meyakini bahwa untuk Masuk pada Materi tidak harus tertuju pada Materi Pokok. Sebab dalam Pembelajaran ini akan dipicu dengan melakukan kajian Tokoh Idola. Disebut juga dengan Modul PETA KONSEP INSPIRATIF. (Terlampir)
D.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Peta Konsep Inspiratif
1.      Kegiatan Pendahuluan
·         Apersepsi guru membuka pembelajaran dengan Memberikan Penjelasan Metode Pembelajaran yang akan diberikan?”.
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan Metode PETA KONSEP INSPIRATIF dengan memberikan Pedoman dan Juga MODULPETA KONSEP INSPIRATIF yang yang telah disiapkan.
2.      Kegiatan Inti
·         Sebiknya Pemberian Tugas Modul ini sudah dilakukan di Rumah sehingga hari Pembelajaran Tinggal Melaksanakan “Presentasi atau Talk Show”
·         Peserta didik melakukan Riset Kecil di Perpusatakaan, atau juga bisa memanfaatkan Buku paket untuk menggali Informasi tentang Tokoh yang menjadi pilihannya.
·         Peserta didik membuat rangkuman mengenai Tokoh yang diidolakannya berdasarkan informasi yang didapat dari perpustakaan dan internet.
·         Peserta didik melakukan Presentasi Talk Show seperti dalam Acara “Bukan Empat Mata” bisa perorang atau 2, 3 orang sekaligus.
·         Guru Berperan sebgai Moderator atau Host yang mengatur lalu lintas Diskusi atau Curhat. Bisa juga dimintakan kepada salah seorang Peserta Didik yang lain menjadi Moderator, Guru disini tetap sentral perannya, bahkan ia menjadi Sutradara.
·         Tempat Presentasi bisa dilakukan di tempat yang nyaman,bisa di Ruangan dengan menyediakan tempat khusus untuk Pembicara atau ia yang akan Curhat
3.      Kegiatan Penutup
·         Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Menyimpulkan Materi, Moderator Mempertajam Materi dengan mengembangkannya dengan Materi Besar (Kolonialisme dan Imperialisme)
·         Menarik kesimpulan materi. Mengambil Hikmah atau peljaran Berharga dari Pengalaman Tokoh dan Memotivsi kita pada contoh-conto yang Nyata dan Inspirasional.

E.     Sumber Belajar
·         Kurikulum KTSP dan perangkatnya
·         Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X dan XI 
·         Buku sumber Sejarah SMA X dan XI IPA dan IPS
·        

OHP/slide
·         Buku-buku penunjang yang relevan
·         Internet

F.      Penilaian
  • Penilaian didasarkan pada tiga Aspek Penilaian yaitu Penilaian pada aspek Presentasi CURHAT MATERI SEJARAH. Kedua Penilaian Pada Aspek CURHAT PENGALAMAN PRIBADI dan Ketiga penilaian Berdasarkan pad Teknik saat Diskusi .




Format Penilaian Peta Konsep Historio Inspiratif


A. Aspek Curhat Sejarah
NO
Uraian Aspek
yang Dinilai
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Kepercayaan Diri saat Curhat di depan kawan-kawan










2
Penguasaan Materi Sejarah yang dipilihnya










3
Keberanian dan kejujuran dalam penyampaian Curhat Sejarah










4
TOTAL

 

B. Aspek Curhat Pengalaman Pribadi
NO
Uraian Aspek
yang Dinilai
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Kepercayaan Diri saat Curhat di depan kawan-kawan










2
Keterusterangan dengan perasaan sendiri saat Curhat










3
Keaslian saat Curhat Pengalaman Pribadi dan bukan rekayasa










4
TOTAL


C. Aspek Kemampuan Menghubungkan Antara Sejarah dan Pengalaman Pribadi
NO
Uraian Aspek
yang Dinilai
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Kemampuan Menghubungkan Materi Sejarah dengan Curhat Pribadi










2
Kemampuan Menyimpulkan persamaan atau perbedaan diantara keduanya










3
Keaslian atau originalitas gagasan atau Ide










4
Kemampuan  Merefleksikan atau mengambil pelajaran dari sejarah yang dipilihnya










5
Kemampuan membuat Kesimpulan  dari Curhatnya











TOTAL


D. Aspek Tanya-jawab
NO
Uraian Aspek
yang Dinilai
Skala Penilaian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
Kemampuan menjawab pertanyaan










2
Penghargaan pada Pertanyaan teman, aspek rasa terima kasih










3
Antusiasme saat menjawab pertanyaan










4
TOTAL


3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah  dengan menyediakan:
1.      Alat pengamatan yaitu sebuah alat yang menjelaskan proses pembelajaran di kelas. (diisi oleh Peneliti atau Guru)
2.      Kedua menyedikan konsep pembelajaran yaitu dalam bentuk Modul pembelajaran yang disebut Modul Historio-Inspiratif atau Peta Konsep Inspiratif
3.      Ketiga penerapan terhadap konsep pembelajaran itu sendiri bagi anak. Kegiatan Pembelajaran itu sendiri di kelas.
4.      Alat Evaluasi, adalah siswa itu sendiri tentang metode pembelajaran yang dilakukan. Disana menanyakan tentang minat, antusiasme dll. Diisi oleh Responden atau Siswa. (diisi oleh koresponden dalam hal ini)

3.5 Contoh Modul Peta Konsep Historio-Inspiratif (Lihat Lampiran)



Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini