PENGGUNAAN “PETA KONSEP HISTORIO
INSPIRATIF” DAN “TALK SHOW EMPAT MATA” DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(Sebuah
Upaya Untuk Menjadikan Pembelajaran Lebih Bermakna)
Oleh: Arif Budiman
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran
sejarah selama ini sangat membosankan. Inilah problem klasik yang ada dalam
pembelajaran sejarah. Fakta kebosanan dalam pembelajaran sejarah terlihat dari
minat dan apresiasi peserta didik yang rendah. Sebagian peserta didik masih
menilai bahwa pembelajaran sejarah tidak bermakna atau tidak ada artinya.
Sebagian lagi menilai bahwa sejarah sangat membosankan. Jawaban sementara yang ada selama ini tertuju
pada pembelajaran sejarah yang monoton, dominant ceramah dan tidak variatif.
Kenyataan
ini tentu saja sama dengan keadaan yang dihadapi oleh mata pelajaran yang lain
terutama rumpun ilmu sosial seperti sosiologi, Pkn bahkan agama. Kesamaan
karakter terletak pada materi yang umumnya bersifat hafalan dan sama-sama
mengkaji unsure manusia sebagai sasaran kajian. Karenanya pendekatan terhadap
mata pelajaran ini agar menarik dalam pembelajaran.
Belum
ada sebuah keinginan yang kuat untuk menyajikan pembelajaran yang menggugah dan
inspiratif. Belum ada guru sejarah yang memfokuskan perhatiannya pada inovasi
pembelajaran dalam kelas dengan pendekatan dan inovasi-inovasi yang menggugah
anak-anak dalam pembelajaran.
Guru
sebagai actor dalam proses
pembelajaran ini memegang peranan penting sehingga idealitas pembelajaran
sejarah dapat memberikan pencerahan. Sehingga pada akhirnya pembelajaran
seajarah dapat memiliki makna yang mendalam bagi anaka didik.
1.2 Identifikasi Masalah
Penelitian
pada pembelajaran sejarah menemuibeberapa permasalahan yang satu sama lain
saling terkait yaitu:
1.
Keterbatasan sarana atau media
pembelajaran Sejarah
2.
Minat Siswa yang rendah
3.
Keengganan guru untuk berinovasi
4.
Internalisasi tujuan pembelajaran yang
masih rendah
5.
Kebijakan Negara yang masih memandang
sebelah mata arti pembelajaran sejarah
6.
Pembelajaran IPA masih dinomor satukan
dan tekesan mengabaikan pembelajaran IPS
1.3 Perumusan Masalah
Penelitian
ini memfokuskan kajian pada “Bagaimana
Pengaruh Penggunaan Peta Konsep Historio Inspiratif dan Talk Show Empat
Mata dalam Pembelajaran Sejarah Siswa
MAN 21 Jakarta..?”
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan
penelitian ini adalah:
1.4.1
Bagi Murid:
- untuk
meningkatkan motivasi belajar anak tentang pembelajaran sejarah Inspiratif
- Menumbuhkan
kecintaan peserta didik kepada pembelajaran sejarah
- Memberikan
penyadaran pada siswa bahwa pembelajaran sejarah adalah pembelajaran yang
menarik
- Memberikan
penyadaran bahwa sejarah adalah ilmu yang penting dalam kehidupan atau
berguna dalam kehidupan masyarakat
1.4.2
Bagi Guru:
- Meningkatkan
kompetensi guru dalam pembelajaran Sejarah
- Mendorong
metode pembelajaran Inovatif yang bermanfaat dalam meningkatkan hasil
belajar.
- Memotivasi
guru dalam kegiatan Ilmiah
BAB KERANGKA BERPIKIR
KERANGKA BERPIKIR,
2.1 Kerangka Berpikir
Pembelajaran
menarik di kelas-kelas hari ini adalah Sebuah Keharusan. Bukan waktunya lagi
memberikan ceramah di kelas tanpa proses timbale balik apalagi melihat peserta
didik layaknya patung yang bisa dibentuk semau kita. Peserta didik kita adalah
manusia yang memiliki potensi dan perlu dikembangkan potensinya ke arah yang
maksimal. Penghargaan pada nilai dasar diri kemanusiaannya dan menghargai
kelebihan-kelebihannya akan memantik semangat peserta didik kita kita
bersemangat dalam belajar. Intinya jangan mematikan kreatifitasnya, tumbuhkan
semangat dalam diri mereka tentang kehebatan yang ada dalam dirinya walau
sebiji Zarah pun, harus tetap
dibangun , ditumbuhkan dan dikuatkan.
Ide
Peta Konsep Inspiratif berawal dari Ide
Historio_inspiratif. Jadi pada dasarnya sama dengan pembelajaran inspiratif.
Penggunaan Peta adalah semata alat untuk lebih mengaktualisasikan materi yang
mereka pelajari dengan realitas sehingga saat belajar di kelas mereka total
sebab apa yang dipelajari sama dengan apa yang mereka rasakan.
2.2 Landasan Teori
2.2.1
Pembelajaran
adalah proses pendewasaan dimana peserta didik akan memperoleh serangkaian
kegiatan yang meningkatkan potensinya menjadi dewasa baik secara kognitif
afektif dan psikomotor. Yang perlu juga dingkap adlah pembelajaran bukan semata
untuk menyampaikan pengetahuan saja, namun penting hari ini ditekankan
pendidikan harus mampu membangun karakter kebangsaan dan juga moralitas yang
kini telah tergerus oleh perubahan dn globalisasi
2.2.2
Pembelajaran
sejarah.
Pembelajaran
Sejarah adalah kegiatan pendewasaan kepada anak didik dengan menyampaian
materi-materi sejarah. Yaitu penyajian fakta-fakta Masa lampau yang akan
memberikan penyadaran pada peserta didik tentang jatidiri kebangsaaan dan jadi
dirinya seebagai manusia. Tidak berlebihan jika peristiwa masa lalu banyak
memberi kekuatan pada kita, menggerakan dan memicu kita untuk berbuat dan
bertindak. Hukum sejarah berjalan pada prinsip yang sama. Jiwa sejarah sama.
itulah yang menjadikan kita mampu menyimpulkan bahwa gerak peristiwa dapat
dibaca.
Sejarah
tidak harus berbicara tentang kejadian besar yang diidentikan dengan peristiwa
politik ber...ikut
orangbesar yang terlibat di dalamnya. Sejarah juga mengandung arti semua
kejadian yang telah terjadi pada masa yang telah lampau. Meski umumnya
sejarawan yang lebih menyukai sejarah sebagai kejadian Politik.
Bilamana perlu sejarah semestinya bicara
tentang Jiwa atau Ruh sebagaimana ruh absolutnya Hegel. Realitas ini yang
sering ditolak karena kuatnya pandangan materialisme yang tidak mentolerir
gagasan immaterial, metafisika dan sejenisnya. Karena paradigma fisikal yang
jadi dasar tentang realitas.
Dengan proposisi tersebut sya ingin
mengatakan betapa status anda di FB beberapa saat lalu adalah sejarah, dan itu
bisa menjadi Inspirasi buat kita yang membacanya. Selalu ada hal menarik yang
bisa kita gali dari apa saja yang terjadi terucap dari kawan-kawan kita. Itulah
sejarah
Peristiwa yang menggerakan kita. cerita masa lalu yang menggerakan kita. kata-kata yang menggugah kita. itulah Inspirasi Sejarah.
Peristiwa yang menggerakan kita. cerita masa lalu yang menggerakan kita. kata-kata yang menggugah kita. itulah Inspirasi Sejarah.
2.2.3
Peta Konsep Historio-Inspiratif
Peta Konsep Inspiratif. Sebetulnya
ketika berbicara peta konsep saja
kita sudah memiliki bayangan dan pemikiran bahwa ini adalah teorinya Tony Buzan
yang sangat inspiratif dan sangat membantu kita guru dan siswa untuk
menjelaskan sebuah alur pemikiran lewat coret-coretan dalam lembar pemikiran.
Ketika konsep ini menjadi inspiratif tentu tujuannya adalah agar lebih punya
kesan inspiratifnya ke diri sendiri. Maksudnya adalah bahwa peta konsep yang
dibuat dalam metode ini adalah pet konsep untuk kepntinagn diri sendiri. Tema
yang dibuat disesuaikan dengan keuntungan atau ada kaitanya denagn diri
sendiri. Inilah maksudnya yaitu agar sejarah langsung terasa manfaatnya..
2.2.4
Talk
Show Empat Mata, adalah Penerapan atau penggunaan
konsep talk show di tv sebagi model pembelajaran saat di kelas. Talk Show ini telah berlangsung tahunan, tapi
tetap menarik. Selain pembawa acaranya. Konsep tukul juga menyajikanhiburan
menarik saat Tukul Mnyebut Kembali Ke laptop. Ini adalah percikan yang akan
membantu ingatan Siswa dan kesan menarik.
2.2.5
Metode Peta Konsep Historio-Inspiratif
·
Mencari Tokoh atau Tema, yaitu tema atau
tokoh yang Inspiratif artinya tokoh atau tema yang menggugah, membangkitkan
semangat, mendorong kita, membuat semangat kita Dalam mencari tokoh atau tema
ini Peserta didik dibekali Interview
Guide yang dipakai sebagai pedoman dalam mengumpulkan data tentang Tokoh idolanya.
Dalam hal ini peserta Didik melakukan Research kecil dengan mewawancarai atau
mengamati objek yang ada di lingkungannya. Cara riset atau mencari Info dapat
juga dilakukan dengan seperti Nonton Film Sejarah contoh Film “Ahmad Dahlan: Sang Pencerah”, Via
Internet dan Wawancara (Interview)
·
Mendalami tokoh tersebut,
menginternalisasi dalam ide pemikiran peserta didik. Sehingga apa yang akan di
Curhatkan adalah tema yang sudah ada di Pemikiran kita (up to date). Justru
Curhat ini dilakukan untuk memotivasi Peserta Didikbahwa Materi Sejarah itu
adalah Materi yang seseungguhnya kita Rasakan setiap hari.
·
Berbagi dengan kawan-kawan tentang tokoh
atau tema tersebut, tentang segi-segi atau aspek dari tokoh tersebut. Berbagi
disini adalah bentuk presentasi “Mini Seminar” yang dilakukan secara rileks
layaknya orang yang Sedang Curhat di acara-acara TalkShow seperti Bukan Empat Mata.
·
Evaluasi
SKEMA PEMBELAJARAN PETA KONSEP
HISTORIO INSPIRATIF
DAN TALK SHOW EMPAT MATA
Pengumpulan Materi Sejarah:
Nonton Film
Perpustakaan
Buku Cetak
Browsing Internet
Wawancara dengan Tokoh
|
Talk Show
“EMPAT MATA”
|
Pengambilan Kesimpulan:
Menghubung-kan
Materi Sejarah
|
PETA KONSEP HISTORIO
INSPIRATIF
|
2.3 Peta
Konsep Inspiratif adalah media pembelajaran untuk
mendekatkan peserta didik antara materi pelajaran sekolah dengan realitas yang
ada dalam dirinya. Sehingg peserta didik lengsung memiliki pemahaman bahwa
materi yang dipelajari itu nyata dalam kehidupannya. Jadi tidak ada yang sia.
Dengan bahasa sederhana belajar sejarah sama saja membicarakan diri sendiri.
Maka tidak mungkin seorang peserta didik di satu kelas yang tidak mengerti
dengan apa yang dihadapinya secara nyata.
2.4 Aturan
Atau Ktentuan dalam Metode ini adalah
1.
Peserta adalah Siswa yang
dalam kondisi sadar mau dan punya niat untuk ikut aktif dalam pembelajaran ini.
2.
Peserta ikut aktif
dalam tahap-tahap pembelajaran secara aktif
3.
Peserta diharapkan telah
memahami alur-alur dalam pembelajaran termasuk tema atau topik materi apa yang akan dibahas.
4.
Peserta telah
diasumsikan memahami apap yang dinamakan Peta Konsep Historio-Inspiratif
5.
Peserta telah mampu
membuat Peta Konsep Historio-Inspiratif pada tema-tema yang berbeda
6.
Peserta juga telah
memahami bahwa Talk Show Empat mata hanyalah Media agar dan untuk pembelajaran
bisa kembali Fokus dengan memancing Peserat dengan Tag Line :KEMBALI KE
LAPTOPP” sebagai mana yang disampaikan TUKUL dalam Talk Show-nya
7.
Peserta mengikuti
seluruh Proses pembelajaran Metode ini di segala Umur.
BAB METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini akan dilaksanakan di kelas X1, X2, XI IPA dan IPS 1 MAN 21 Jakarta, pada
semester Genap pada tahun Pelajaran 2011/2012. Tahap Percobaan telah dilakukan
dalam rangka Pengembangan Peta Konsep Inspiratif ini yaitu kelas X IPA 1, X IPA
2 dan X IPS.
3.2 Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Action Research dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan melakukan Experiment di Kelas
Pembelajaran yang dilakukan dengan tiga kali siklus yaitu
No
|
Kegiatan
|
Tanggal
|
Kelas
|
Modul
|
1
|
Siklus
Pertama
|
Minggu
Ke-3 dan Ke-4
|
X1,
X2, XI IPS 1 dan IPA
|
Inspirasi/
Curhat Tokoh
|
2
|
Siklus
Kedua
|
Minggu
Ke-3 dan Ke-4
|
X1,
X2, XI IPS 1 dan IPA
|
Inspirasi
Perbuatan Baik
|
3
|
Siklus
Ketiga
|
Minggu
Ke-3 dan Ke-4
|
X1,
X2, XI IPS 1 dan IPA
|
Inspirasi
Pada Orang yang ada di dekat anda
|
3.3
RPP Yang Digunakan
Dalam
Pembelajaran ini merupakan aplikasi dari RPP materi Semester dua Kelas XI IPA
dan IPS.
RPP PETA KONSEP INSPIRATIF
Sekolah. : MAN 21
Jakarta
Program :
Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran :
Sejarah
Kelas/Semester :
XI/2
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia
sejak Masuknya Pengaruh Barat sampai dengan Pendudukan Jepang.
Kompetensi
Dasar : 2.1.
Menganalisis Perkembangan Pengaruh Barat dan
Perubahan Ekonomi, Demografi, dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat di
Indonesia pada masa Kolonial
Indikator :
Menghubungkan Merkantilisme dan Kapitalisme dengan perkembangan kolonialisme
dan imperialisme Barat di Indonesia
Alokasi
Waktu : 3x45 menit
A.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
·
Menghubungkan
Merkantilisme dan Kapitalisme dengan perkembangan kolonialisme dan imperialisme
Barat di Indonesia
·
Menumbuhkan Inspirasi Pembelajaran Sejarah.
·
Membangkitkan
Model Pembelajaran Actual Bukan Pembelajaran Tradisional.
B.
Materi Pembelajaran Peta Konsep Inspiratif
- Merkantilisme
dan Kapitalisme
- Inspirasi
Merkantilisme dan Kapitalisme
C.
Metode Pembelajaran Peta Konsep Inspiratif
Pendekatan HISTORIO-INSPIRATIF yaitu memberikan Peta
Konsep Inspiratif. Kami meyakini bahwa untuk Masuk pada Materi
tidak harus tertuju pada Materi Pokok. Sebab dalam Pembelajaran ini akan dipicu
dengan melakukan kajian Tokoh Idola. Disebut juga dengan Modul PETA KONSEP
INSPIRATIF. (Terlampir)
D.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Peta Konsep
Inspiratif
1.
Kegiatan
Pendahuluan
·
Apersepsi
guru membuka pembelajaran dengan Memberikan Penjelasan Metode Pembelajaran yang
akan diberikan?”.
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan Metode PETA KONSEP INSPIRATIF dengan
memberikan Pedoman dan Juga MODULPETA KONSEP INSPIRATIF yang yang telah
disiapkan.
2.
Kegiatan
Inti
·
Sebiknya
Pemberian Tugas Modul ini sudah dilakukan di Rumah sehingga hari Pembelajaran
Tinggal Melaksanakan “Presentasi atau Talk Show”
·
Peserta
didik melakukan Riset Kecil di Perpusatakaan, atau juga bisa memanfaatkan Buku
paket untuk menggali Informasi tentang Tokoh yang menjadi pilihannya.
·
Peserta
didik membuat rangkuman mengenai Tokoh yang diidolakannya berdasarkan informasi
yang didapat dari perpustakaan dan internet.
·
Peserta
didik melakukan Presentasi Talk Show
seperti dalam Acara “Bukan Empat Mata” bisa perorang atau 2, 3 orang sekaligus.
·
Guru
Berperan sebgai Moderator atau Host yang mengatur lalu lintas Diskusi atau
Curhat. Bisa juga dimintakan kepada salah seorang Peserta Didik yang lain
menjadi Moderator, Guru disini tetap sentral perannya, bahkan ia menjadi
Sutradara.
·
Tempat
Presentasi bisa dilakukan di tempat yang nyaman,bisa di Ruangan dengan
menyediakan tempat khusus untuk Pembicara atau ia yang akan Curhat
3.
Kegiatan
Penutup
·
Bersama-sama
melakukan refleksi materi yang telah dibahas. Menyimpulkan Materi, Moderator
Mempertajam Materi dengan mengembangkannya dengan Materi Besar (Kolonialisme dan Imperialisme)
·
Menarik
kesimpulan materi. Mengambil Hikmah atau peljaran Berharga dari Pengalaman
Tokoh dan Memotivsi kita pada contoh-conto yang Nyata dan Inspirasional.
E.
Sumber
Belajar
·
Kurikulum
KTSP dan perangkatnya
·
Pedoman
Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X dan XI
·
Buku
sumber Sejarah SMA X dan XI IPA dan IPS
·
·
Buku-buku
penunjang yang relevan
·
Internet
F.
Penilaian
- Penilaian didasarkan pada tiga Aspek Penilaian yaitu
Penilaian pada aspek Presentasi CURHAT MATERI SEJARAH. Kedua Penilaian
Pada Aspek CURHAT PENGALAMAN PRIBADI dan Ketiga penilaian Berdasarkan pad
Teknik saat Diskusi .
Format Penilaian Peta Konsep Historio
Inspiratif
A.
Aspek Curhat Sejarah
NO
|
Uraian Aspek
yang Dinilai
|
Skala Penilaian
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
Kepercayaan Diri saat Curhat di depan kawan-kawan
|
||||||||||
2
|
Penguasaan Materi Sejarah yang dipilihnya
|
||||||||||
3
|
Keberanian dan kejujuran dalam penyampaian Curhat
Sejarah
|
||||||||||
4
|
TOTAL
|
B. Aspek Curhat Pengalaman Pribadi
NO
|
Uraian Aspek
yang Dinilai
|
Skala Penilaian
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
Kepercayaan Diri saat Curhat di depan kawan-kawan
|
||||||||||
2
|
Keterusterangan dengan perasaan sendiri saat Curhat
|
||||||||||
3
|
Keaslian saat Curhat Pengalaman Pribadi dan bukan
rekayasa
|
||||||||||
4
|
TOTAL
|
C. Aspek Kemampuan Menghubungkan Antara Sejarah dan Pengalaman Pribadi
NO
|
Uraian Aspek
yang Dinilai
|
Skala Penilaian
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
Kemampuan Menghubungkan Materi Sejarah dengan Curhat
Pribadi
|
||||||||||
2
|
Kemampuan Menyimpulkan persamaan atau perbedaan
diantara keduanya
|
||||||||||
3
|
Keaslian atau originalitas gagasan atau Ide
|
||||||||||
4
|
Kemampuan
Merefleksikan atau mengambil pelajaran dari sejarah yang dipilihnya
|
||||||||||
5
|
Kemampuan membuat Kesimpulan dari Curhatnya
|
||||||||||
TOTAL
|
D. Aspek Tanya-jawab
NO
|
Uraian Aspek
yang Dinilai
|
Skala Penilaian
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||
1
|
Kemampuan
menjawab pertanyaan
|
||||||||||
2
|
Penghargaan pada
Pertanyaan teman, aspek rasa terima kasih
|
||||||||||
3
|
Antusiasme saat
menjawab pertanyaan
|
||||||||||
4
|
TOTAL
|
3.4 Instrumen
Penelitian
Instrumen
penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menyediakan:
1. Alat pengamatan yaitu sebuah alat
yang menjelaskan proses pembelajaran di kelas. (diisi oleh Peneliti atau Guru)
2. Kedua menyedikan konsep
pembelajaran yaitu dalam bentuk Modul pembelajaran yang disebut Modul Historio-Inspiratif atau Peta Konsep
Inspiratif
3. Ketiga penerapan terhadap konsep
pembelajaran itu sendiri bagi anak. Kegiatan Pembelajaran itu sendiri di kelas.
4. Alat Evaluasi, adalah siswa itu
sendiri tentang metode pembelajaran yang dilakukan. Disana menanyakan tentang
minat, antusiasme dll. Diisi oleh Responden atau Siswa. (diisi oleh koresponden dalam hal ini)
3.5 Contoh Modul Peta
Konsep Historio-Inspiratif (Lihat
Lampiran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar