Jumat, 06 April 2012

JALAN PARA SUFI DAN FILOSOF MEMAHAMI TUHAN

JALAN PARA SUFI DAN FILOSOF MEMAHAMI TUHAN [1]

Oleh: Arif Budiman[2]

Ibnu Rusyd, dan Al Farobi sama dengan Ilnu Arobi dengan judul yang sama yaitu Fususul Hikam. Ibnu Sina ---Maqomatul Arifiiin ---- bukan berarti karya ini sebagai Irfan. Mereka tidak sama dengan illuminis-nya Suhrawardi. Mereka sesungguhnya sangat Neoplatonik. Theologia ---- Ibnu Rusd mulai Curiga --- ini bukan karya Aristoteles. Tanzighnya Tuhan. Qunawi, anak tirinya Ibnu Araby. Qunawi adalah mata rantai penting dalam akbariah dan sumber dari Filsafat Hikmah. Ini juga Shadrian tapi.

Konsep Tuhan dengan Konsep Rumy, juga sama dengan Ibnu Araby. Dalam hal ini hermeneutik menjadi penting. Konsep Ibnu Araby berasal dari konsep Tuhan konsep Wujudiahnya Ibnu Arabi atau Wahdatul Wujud.

Nadhori (teoritis). Takholik Bi Akhlakillah ---- berupaya menanmkan Akhlak Allah SWT dalam diri kita. Theodeci sebagai keadilan Tuhan. Merupakan argumentsi yang kini paling kuat tentang ketiadaan Tuhan. Ini menjadi sangat khusus sebab tema ini sangat penting.

Orang seperti William Chitik ---Ibnu Araby sangat sistematis bahas konsep ini sangat luar biasa. Bagaimana Takwil dalam. Ibnu Araby --- ada tasawuf cinta dan Tas Ilmu pengetahuan. Ibnu Sina punya konsep ma’rifah yang sangat luar biasa. Menyebut Ibnu Sina dalam tasawuf ilmu itu sangat Sulit.

Pengungkapan apa yang dirasakan secara lagsung ---- satahat atau ceplosan Bustami. Yang mengungkapan perasaan tapi bukan upaya yang sengaja sebagaimana dalam Al –Irfan. Ayatullah Khumanei mengatakan satahat seperti luberan dari suatu pengalaman yang sulit ditampung oleh manusia. Ibnu boleh disebut Sufi Ilmu juga Ilmu tapi juga Sufi Cinta.

Membaca Ibnu Araby itu sangat luar biasa. Hadits kans baru saya bisa pahami sedikit. Takwil Cinta bermula dari tafsir cinta Ibnu Araby. Sebagian pembaca menilai karya ini tidak sistematis. Tapi sesungguhnya karya Ibnu Araby sangat sistematis. Chitik sangat membantu dalam membaca tulisan atau karya Ibnu Araby. William Chitik belajar di Iran. Ketemu dengan Istrinya Kurata di Iran sedang belajar filsafat Iran.

Memahami Ibnu Araby harus penuh perasaan. Apa maksud pernyataan ini belum ditanyakan. Mungkin yang dimaksud adalah bahwa karya Ibnu Araby adalah karya yang menyangkut rasa sehingga tidak bisa didekati hanya dengan akal mind, tapi harus dengan pendekatan perasaaan.

Henry Corbin memang ahli tentang Ibnu Araby dan Suhrawardi, tapi ia sangat terpengaruh Iran banget. Al Jabiri megkritik. Kata Corbin itu hermetik bukan hermeneutik. Ada yang mengatakan. Zoroaster sebagai intinya. Itu sebabnya Corbin suka Suhrawardi karena memanfaatkan ini sebagai dasarnya. Al jabiri mengkritik. Izutsu lebih objektif dalam menilai. Meskipun sekarang membaca Chitik ini lebih kaya. Tapi Izutsu penting. Karenanya disarankan pada kita agar Ibnu Araby dari banyak Sumber.

Buku penting karya Corbin adalah Imagination In Sufism of Ibnu Araby, karya Corbin. Coba cari di Perpustakaan. Sumber sebaiknya didasarkan pada otoritas-otoritas yang diakui. Justru salah satu kelebihannya Hikmah Al Mutaaliyah, meskipun pengetahuan dihasilkan secara Hudhuri tapi juga perlu ada penjelasan secara Hushuli. Misalnya kita mengatakan Aulia, darimana kita tahu ia tahu bahwa ia seorang Aulia atau bukan. Benar atau tidak harus bisa dijelaskan secara Husuli.

Ibnu melihat Huwa La Huwa, He Not He. Ibnu ???? sering menggunakan bahasa paradoks. Menurut Ghazali seolah mengatakan Akal mendistori , Gazali tetap meyakini manusia tetap membutuhkan akal sebagai dasar untuk menilai.

Saya hanya bisa memprovokasi kita untuk melihat siapa Tuhan. Setiap orang punya kecenderungan melihat tuhan sebagai Person. Dan Sigmund Freud banyak melihat ini dengan gambarannya yang macam-macam itu. Kenapa ada Tuhan itu terjadi karena ada ketakutan pada Figur Ayah. Pada diri SIgmund Freud bukan tak ada yang positif, tapi ada juga sisi positifnya. Sama dengan Marxisme,

Salah satunya saat membayangkan Tuhan sebagai Person dengan membayangkan Tuhan secara Anthropomorphy. La Ilaaa ha Illallah. Kaum sufi menafsirkannya tiada ada selain Ada. Tuhan harus digambarkan Huwa Laa Huwa.

Suwung Sejatining Isi, Kosong tapi itulah Isi yang sesungguhnya. Tuhan itu bukan sesuatu. Hampa tapi sejatinya ada. Ada tapi bukan apa-apa. Laisa kamislihi. Tidak sama dengan segalasesuatu. Tuhan harus dipahami sebagai sesuatu yang bukan sesuatu. AL Quran Tuhan sebagai Cinta, Sumber Cinta.

Intelegel ---- Logos atau Ilmu. Sebuah kecerdasan yang mengatur. Daya pengatur. Disini ada kecerdasan. Filosof menyebutnya sebagai Intelegen. Sufi menyebutnya dengan Istilah Cinta. Sebab disana ada kebenaran, kebaikan dan keindahan.

Wiliam James, banyak dikutip dalam kajian tentang konsep Tuhan ini. Arif Ilmu dan Arif Cinta. Tuhan adalah daya pengatur yang sumbernya dalah Cinta. Sebenarnya cinta.

Tuhan Intelegen, daya pengatur yang sumber pengaturannya adalah Cinta. Kuntu Kanzantian. Dulu aku rindu unuk dikenali, maka aku ciptakan mahluk (ciptaan) maka aku dikenali. Kaum Sufi lebih menggunakan Syauqi.

Tuhan adalah ciptaan atau kebaikan. Para kaum Arif menyebut Tuhan sebagai kebaikan. Kebaikan yang tidak tercmpur dengan kejahatan atau keburukan. Apa maknaya sesuatu yang baik maknya adalah. Baik itu baik itu apabila darinya memamncar kebaikan. Kebaikan itu akan disebut baik jika memncar kebaikan.

Orang baik itu cenderung mengeluarkan sesuatu yang baik. Manusia yang paling sempurna yang melihat tajaliatnya adalah Muhammad SAW. Adalah bukti nyata adanya tajaliat-nya.

Laqod Jaakum nganittum. Al Hubb Azazi, cinta adalah dasarku. Emanasi terjadi karena ada kehendak. Selalu bersama dengan Ciptaannya. Sinar matahari tidak pernah ada degan sumbernya. Cinta adalah kebenran yang tidak tercampur oleh keburukan sedikitpun



[1] Materi yang digali dari Perkuliahan Sessi Pertama, 17 Maret 2012. Pengantar Mata Kuliah Tuhan dalam pandangan Mistisisme Islam.

[2] Arif Budiman, Mahasiswa S2 Islamic Philosophy Icas-Paramadina.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini