Kamis, 05 April 2012

THE BEST EDUCATION TO THE COUNTRY

THE BEST EDUCATION TO THE COUNTRY

Oleh: ARif Budiman


Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberi berjuta kenikmatan kepada kita semua sehingga kita amsih bisa menjalani aktifitas pengabdian kita pada pendidikan dan kebangsaan kita. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah SAW.

Saya merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT sebab penyusunan buku ini pada akhirnya dapat terselesaikan. Sebuah catatan kecil dari perjalanan dan pengalaman pengajaran yang penulis tempuh dalam pembelajaran di sekolah. Diawali dari tulisan dan artikel saat mengajar di sekolah Swasta di Cengkareng hingga coretan-coretan pemikiran saat mengajar di sekolah yang sekarang ini. Sesungguhnya buku ini adalah kumpulan artikel penulis selama ini dalam proses pembelajaran. Ia merupakan refleksi dan gambaran umum tentang semau hal yang penulis alami dalam proses pendidikan dan kenegaraan Indonesia.

Keprihatinan yang mendalam terhadap realitas pendidikan yang jauh dari apa-apa yang diidealkan. Juga realitas negeri yang tak kunjung beranjak menjdi negara besar dan disegani sebagaimana pada masa jaya dulu saat Sriwijaya dan Majapahit. Pendidikan Indonesia terpuruk setidaknya terlihat dari dekadensi moral dan tidak mengertinya proses pembelajaran di sekolah yang tak kunjung beranjak pada paradigma pembangunan karakter. Kenyatannya pendidikan hanya menyisakan kerusakan moral dan hanya berorientasi pada sisi material dan cenderung mengabaikan unsur batini (transcent) dalam diri manusia. Dari sini kita melihat betapa hasil pendidikan masih jauh dari harapan.

Keprihatinan yang kedua adalah keprihatinan atas nasib bangsa yang sangat memilukan. Mengharap kejayaan sebagaimana kejayaan masa Majapahit atau Sriwijaya mungkin terlampau tinggi. Gapaian agar dihormati negara lain saja, rasanya sangat sulit seperti kata sebuah pepatah lama api jauh dari panggang. Sangat sulit dan menhargai bangsa sendiri saja juga tidak. Negara in dipermalukan, dilecehkan dihina dan dianggap sebelah mata bahkan dipermainkan negara lain. Dan kita masih diam saja diam dan tak beranjak dari kehinanaan itu terlebih memohon kejayaan. Kita mengharapkan negara ini dan bangsa ini menjadi Negara dan bangsa yang bermartabat. Ini keingingnan kita, bangsa yang disegani, berdaulat. Kuat dan kokoh.

Dan semua fenomena keterpurukan dan keprihatinan nasib bngsa ini terjadi dalam banyak aspeknya. Dari sumberdaya alam yang dikeruk habis oleh bangs alain hingga bidang oleah raga yang selalu direndahkan oleh negara lain.

Negeri yang kaya ini justru masih terlihat banyak orang miskin. Pengiriman TKW ke negara lain sesungguhny adalah Indikator bahwa bangsa ini masih bermental budak dan karenya tak dihargai bangsa lain. Sebut saja kasus TKI Indonesia di Malaysia dan Indonesia sungguh sangat mencoreng muka bangsa Indnesia tapi bangsa ini masih santai-santai saja dan tetap mengirim wanita-wanita yang tak lain adalah ibu bangsa untuk mengalami nasib yang terus dihina dan direndahkan. Jika bekerja sebagai tenaga ahli tak masalah tapi ini bekerja sebagai tenaga kasar seperti pembantu rumah tangga atau sejenisnya. Sungguh itu sebuah kenyataan yang sangat Ironi.

Karennya salah satu jalan bagi bangsa Indonesia keluar dari semua kemelut dan ironi itu itu adalah melalui pendidikan. Jalan lain adalah lewat pembangunan kebangsaan atau jalur kenegaraan dimana dari sana kita berharap akan lahir pemimpin berwibawa yang tegas sebagaimana Soekarno yang keras terhadap Malaysia dan berbicara lantang tentang kehormatan bangsanya.

Mudah-mudahan usaha pendidikan dan kebangsaan ini dapat memberikan kontribusi berharga untuk kejayaan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini