Kamis, 05 April 2012

IRONI KEBANGSAAN


IRONI KEBANGSAAN

Oleh: Arif Budiman[1]


Nasib bangsa ini sungguh sangat memprihatinkan. Melihat dan mencermati kondisi bangsa ini, memunculkan rasa ironi yang mendalam. Fakta-fakta memalukan tak juga berlalu dari pentas negeri ini oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Perusahaan asing yang menduduki kekayaan alam negeri ini. Orang negeri sendiri yang hanay memikirkanperutnay sendiri. Lihatlah Papua dengan PT Freeportnya adalah drama "pemerkosaan" yang dibiarkan dan parahnya ada yang menikmati drama pemerkosaan itu. Tengok juga bagaimana kekayaaan alam di negeri ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing. Chevron di Sukabumi, . sementara penghuni atau penduduk asli Sukabumi masih hidup dengan kesederhanaan dan pendidikan yang tertinggal.
Masih hangat dalam memori kita bagaimana berita tentang nasib TKI Indonesia memenuhi ruang pemberitaan di layar televisi dan media lain. Dengan berbagai macam nasib yang menimpa. Terakhir, terbunuhnya tiga warga Indonesia oleh aparat kepolisian Malaysia, menambah panjang "luka keterhinaan" kita sebagai sebuah bangsa.  Meski kasus teakhir masih dalam proses penyelidikan. Di Arab puluhan TKI pernah terlantar di pinggir-pinggir jalan kota di Arab. Ini menunjukkan suatau fakta yang sangat memprihatinkan. sekaligus memalukan Negeri yang oleh Koes Ploes digambarkan sebagai   tanah surga yaitu negeri yang subur hingga tongkat kayu dan batu jadi tanaman, tapi rakyatnya mati kelaparan di negeri sendiri hingga harus "mengemis"di negara lain.
Pemerintah tidak mampu menyelesaikan dnegan tegas masalah ini.  Pemerintah sangat lamban merespon keprihatinan ini.  Atau sebenarnya memang pemerintah tidak pernah merasa prihatin dengan kondisi ini. Pemerintah tak punya wibawa, mengalah  dan tak punya nyali (untuk tidak mengatakan tak punya harga diri.) Mempermalukan diri sendiri di pergaulan internasional. Diplomasi Sipadan dan Ligitan adalah gambar bahwa diplomasi kita tak memiliki kekuatan alih-alih bdisegani bangsa lain.
Munculnya kerinduan pada pemimpin yang kuat dan berwibawa adalah wajar sebab rakyat sudah lama mengharap kehadirann pemimpin  yang berwibawa, tegas dan berpihak pada rakyat. Membanggakan. Dan juga mengagumkan dan memmiliki karakter kebangsan yang kuat. Lihat bagaimana Soekarno sangat berwibawa di tengah pemimpin negara-negara lain. Segudang prestasi internasional adalah hal yang lumrah. Soekarno pernah memimpin forum besar dunia semisal KAA dan GNB. Pidatonya yang berapi-api adalah inspirasi betapa ada visi  kuat dalam cra berpikirnya.
Liberalisasi Migas itu sepenuhnya adalah perintah asing yang dipaksakan IMF melalui Letter Of Intent (LoI). Di dalam Memorandum of Economic and Finance Policies (LoI IMF Jan 2000) disebutkan: “pada sektor Migas, pemerintah berkomitmen: mengganti UU yang ada dengan kerangka yang lebih modern, melakukan restrukturisasi dan reformasi di tubuh pertamina, menjamin bahwa kebijakan fiskal dan berbagai regulasi untuk eksplorasi dan produksi tetap kompetitif secara internasional, membiarkan harga domestik mencerminkan harga internasional. Liberalisasi ini menjadi syarat pemberian utang oleh Bank Dunia. Dokumen Indonesia Country Asistance Strategy (World Bank, 2001)
Dalam kasus Freeport, jika kontrak karya berlansung sampai tahun 2040, maka apa yang akan didapat oleh bangsa Indonesia. Sampai tahun 2040, apakah masih ada yang tersisa dari ekkayaan alam yang ada di Papua, masih adakah bongkahan-bongkahan Emas disana. Bisa jadi PT Freeport terus meggali tanpa memperhatikan lingkungan dan unsur kemasyarakata sebagaimana yang terjadi pada Suku Kamoro dan Amongme yang diabaikan hak-hak adatnya. Tidak mereka gubris eksistensi budaya yang ada disana. Sebaliknya kerusakan budaya. Masyarakatyang justru yterbuai dengan budaya buruk seperti miras dan lain sebaginya.
Dalam kasus kreatifitas anak bangsa Esemka, adalah bentuk kreatifitas dan kebangkitan anak bangsa untuk bangga dengan produk sendiri. Tapi atas nama gagalnya uji Emisi menjadikankarya ini masuk gudang tersimpang di garasi atau pabrikny adan tak tahu kapan iaakan diterima pasar. Kata sang krator pesawat Bj Habibi iu semau permainan pemain-pemain besar yang tak mau dirugikan dengan datannya atau hadirnya Mobil Esemka.
Inilah kisah dan episode tak pernah tuntas tentang Ironikebangsaan. Tentang Negeri kaya namun tak bisa menghidupi kehidupannya. Negara bear dengan potensi yang luar biasa namun takluk dibawah ketiak bangsa lain. Inilah kisah tentang ketak berdayaan dan kelemahan pemimpin negara yang tak bisa berani pada bangsa lain. Inilah gambaran keterpurukan yang tak akan beranjak pada perbaikan. Inilah gambar tentang kepengurusan PSSI yang dualistik yang memevah belah bangsa sendiri yang akibatnya tak pernah mampu menajdi pemenang dalam banyak ajang olah araga dan kompetisi baik lokal regional maupun internasional.
Wallahu alam bishawab.[]
_____
*Arif Budiman, saat ini aktif sebagai tenaga pengajar di MAN 21 Jakarta. Jl Tambun Rengas

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini