Senin, 17 Desember 2012

KEMBALI TKI MENJADI KORBAN



KEMBALI TKI MENJADI KORBAN 
(Negara yang gagal)
Oleh: Tirta Pawitra

Untk yang kesekkian kalinya TKI Indonesia di Malaysia mendapatkan perlakukan tidak manusiawi di negeri Jiran (Malaysia). Negeri yang dulu pernah belajar dan saat itu kita Indonesia mengirim bukan TKI tapi dosen-dosen yang mencerdaskan Malaysia.

Kini yang terjadi sebaliknya, Indonesia hanya mampu mengirim TKI-TKI yang hanya
dikaryakan pada sektor-sektor yang rendah dalam klasifikasi profesi.

Akumulasi kekecewaan itu sungguh sudah sangat luar biasa. Tidak adanya ketegasan negara dalam menyelesaikan maslah ini sesngguhnya berpangkal pada tiadanya keberanian. bangsa ini telah menjadi bangsa penakut, yang lari dari tanggung jawab. Negara telah gagal menjalankan fungsinya. Negara yang semestinya melindungi warga negaranya, malah terkesanmembiarkan persoalan ini terus berlarut tanpa penyelesaiaan. Sma tak berdayanya negara dalam ajang sepak Bola pun tak punya nyali untuk sebuah ketegasan..

Timnas...? negara semestinya bertanya. Apa benar itu namanya Timnas. Kenyataannya Indonesia kalah, jauh alias tidak lebih baik dari prestasi pendahulunya.

Negara tak mampu menjalankan fungsi ketegasan dalam melakukan kontrol dan pengendali otoritatif atas kebijakan yang menyangkut kepentingan warganya.

"Ketidakmampuan negara mencukupi kehidupan ekonomi jangan dperparah dnegan membiarkan warga negara terlantar di negara lain, disiksa, diperkosa dan juga dibunuh". Negara semestinya malu saat melihat begitu banyak TKI di negara lain hanay bekerja pada sektor yang tidak fundamental.semisal embantu rumah tangga atau setingkat dengan itu dnegan gaji yang sebenarny atidak sebanding dengan kerj ayang du=ilakukannya.

Negara gagal, karena negara hanya berpangku tangan. Moratorium pun hanya sekedar jargon dalam kenyataannya pengirimann dan kontrol terhadap TKi di negara lain terabaikan..

Ionis,, negara gagal sebab di negara yang kaya raya justru rakyatnya atau warganya harus menjadi pengemis di negara lain.. Sungguh sangat tidak masuik akal.

Sementara pengusaha dan perusahaan asing bebas mendrikan usaha yang menyingkirkan warga asli bahkan mneginjak-injak budaya lokal dan nasional...

negara hanya tinggal diam, iu artinya negara Gagal..

#Salam Diatas Tanah Babelan dan Tanah Betawi yang Digusur untu Perumahan Mewah..

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini