PSDM:
PERCIK CAHAYA DI TENGAH GULITA
Oleh:
ARif Budiman
Tulisan ini tidak dimaksudkan semata untuk memberi pembelaan
pada kawan saya tentang apa yang sedang menjadi amanahnya di PSDM. Tetapai
lebih merupakan jawaban balik terhadap ketidakjelasan kita dalam memahami
sebuah entitas. Seringkali kita tidak sadar dengan apa yang kita omongkan
karena jiwa sadarkita lelap atau terbuai dengan mimpi di alam khayalan.
sehingga kata yang muncul seringkali tidak berpijak pada landasan yang benar.
PSDM
adalah salah satu pilar dalam bangunan sekolah. makannya hampir setiap sekolah
sangat perhatian dengan bidang PSDM. Sebab kebangkitan atau perkembangan sebuah
lembaga sangat ditentukan adanay PSDM-nya. Jika PSDM-nya baik, bagus
dan berkualitas, maka akan sangat menunjang perkembangan sebuah sekolah. Betul
bahwa SDM bicara manusia tapi PSDM dalam sebuah sekolah tidak bicara aspek Pengembangan Manusia sebagai
Manusia secara fisik seperti bisa diraba, diukur tinggi dan berat
baannnya. PSDM yang dimaksud disini adalah Pengembangan pada Sumber Daya-nya. Dari kata-katanya
saja sudah sangat jelas bahwa SDM bicara Sumber Daya, karenanya ia tidak perlu
bicara tentan aspek Fisik. kalau mau dikembangkan aspek fisik dari mansia
selain berat dan tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan adalah bagaimana
kesehatannya, bagaimana kehadirannya. dan semua urusan fisik ini bukan pekerjaan
SDM. PSDM hanya bicara tentang Sumber Daya. Bicara Sumber Daya berarti bicara
kualitas, bukan kuantitas, Bicara SumberDaya adalah bicara aspek Inner dalam
diri manusia. Dalam ilmu Komputer disebut dengan aspek Software.
Makanya
ketika kawan saya, yang sangat saya hormati dipojokkan dan dikatakan PSDM tidak
ada kerjaannya, saya mempertanyakan itu. Kedua menilai PSDM harusnya mampu
menjadi algojo danngurusin kehadiran guru sama saja mengeluarkan PSDM dari
konsep aslinya.
Urusan
Ngabsen atau ngurusin kehadiran, TU saja sudah cukup. OB juga bisa mencatat
kehadiran guru-guru yang ada di sekolah.
Jika
sekolah ingin maju, maka harus ada unsur PSDM di dalamnya. Tidak bisa ditawar lagi. Di Labschool ada DR
ARif Rahman. Di Alkautsar ada Bang Adrianu dst. Mereka adalah orang orang yang "membakar" sekolah. Mereka yang menjadikan sekolah dan terutama guru-guru
untuk termotivasi untuk maju dan mengembangkan dirinya. Itu wilayah PSDM. Dan
bukan menjadi al gojo atau mencatat kehadiran atau memberi punishmen bagi guru yang tidak disiplin. Jauh kaya Kepala dan Ekor (untuk tidak menyebut Pantat)..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar