Rabu, 04 April 2012

PESERTA DIDIK BARU

PESERTA DIDIK BARU

Sebuah kebanggaan apabila para orang tua mempercayakan pendidikan pada sekolah kami. Tidak ada yang bisa kami janjikan kecuali usaha pendidikan yang kami jalankan mudah-mudahan mampu mencapai cita-cita terbentuknya pribadi anak yang utuh yaitu cerdas secara emosional, intelektual dan spiritual.

Sungguh pendidikan adalah harga yang paling mahal yang pernah kita keluarkan dari hajat kehidupan yang kita punya. Pendidikan juga merupakan investasi paling produktif untuk masa depan. Lahirnya anak soleh adalah investasi paling membanggakan. Sebagaimana satu dari 3 amal yang membanggakan di dunia: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yaitu anak yang mendoakan kedua orang tuanya.

Selamat datang di sekolah terbaik, mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberkahi langkah dan upaya kita dalam menyelenggarakan pendidikan terbaik untuk anak-anak kita. Amin. Kita banyak menaruh harapan besar pada anak-anak kita agar ke depan mereka memiliki bekal yang cukup untuk meneiti tahap-tahap kehidupannya sebagai masuia dengan sukses.

Begitu banyak tantangan yang harus mereka hadapai, teknologi yang gencar menerjang tak sedikit menjadi sangat membahayakan dirinya. Dewa adalah cita-cita. Lihatlah bagaimana televisi menyajikan paradoks kehidupan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilaipembelajaran yang ideal yang mereka dapat dari gurunya. Tak sedikit wajah politikus dan orang yang mengaku dirina negarwaman sama sekai tidak memperihatkan karekater dirinay yang negarwawan bahakan mereka seperti seorang preman pasar.

Kita orang tua dan guru berada di garda yang amat sangat mengkhawatirkan dan mengerikan. Sedih melihat anak-anak kita yang tak sedikit berada di tpi sjurang tak sedikit mereka jusru menertawai kita saat kita memperingatkan merek aakan bahaya aynag ada di depan matanya. Ini sunguhh sangat sulit. Tapi inni juga sekaligus realita yang harusnya mendewakan kita.

Menyalahkan anak salah dan menilai mereka tak mampu mengikuti proses pembelajaran yang kita lakukan juga salah. Tantangan yang mereka hadapi bukan semata pada bagaimana menghadapi atau mengtalahkan emosi dalam dirinya. Melainkan grand design tentang pengikisan terhadap budaya sendiri dan hendak diganti dengan ide yang anti Ketimuran A(keindonesiaan)

Menyalahkan guru tidak kreatif dan tak ada inovasinya juga lebih salah

Sebab semua problematika pembelajaran di negeri ini harus dilihat secara menyeluruh.

Anak ibarat kertas putih yang akan kita isi apa kertas putih sangat tergantung pada kita. Dalam Islam seorang anak bisa menjadi nasrani atau majusi sangat bergantung pada orang tuanya yang membentuknya. Bersikap dewasa dan lebih elegan melihat mereja rasanya memang satu-satunay cara mensikapinya.

Bersikap bijak bahwa anak kita adalah anak yang sedang tumbuh di tengah perubahan yang sangat luar biasa besar. Gelombang perubahan bahkan kita nyaris tak bisa membendungnya tak sedikit kita malah menjadi orator dan juru kampanye bagi ide-ide yang datang dan menghentak sendi peradaban kita.

Mereka anak-anak kita berada di titik itu. Memaksa mereka keluar mereka dari lingkaran setangn ilmu pengetahuan juga bukan perkara mudah. Yang terjadi sebaliknay mereka telah menjadi sangat menderita dan terluka. Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi justru telah menghancur leburkan bukan hanya kita tapi juga anak kita yang kita sendiri tak punya waktu dan kesempatan banyak untuk mendidiikany sevara sempurna atau bahkan kita telah pasrah menyerah dan kehabisan ide untuk mendidiinya.

Kawan, ingatlah bahwa mereka sedang ebrada pada posisi jurang kejatuhan yang akan menghancurkan dirinya sendiri. Kita hanya bisa berteriak atau bicara pelan-pelan abhwa de depan mereka ada jurang terjal. Atau ada lubang dalam yang mematikan.

Anak didik kita dan juga kita sendiri sedang dikurung oleh musuh yang sangat mengerikan bernama materialisme barat yang anti moral bahkan anti Tuhan. Inilah musuh kita yang sebenarnya. Sambil tetap menjaga pendidikan Moral dan Budi Pekerti yang hingga saat ini terabaikan. Kita juga harus Hadapi dan hancurkan dan lemahkan pemikiran barat yang anti Moral dan Anti Tuhan itu. Sesudahnya barulah kita bicara pendidikan moralitas bahkan kita tidak perlu berlelah-lelah dengan ajaran moral sebab terbentuknya Moralitas yang kita harapkan dengan sendirinya terbawa atau terbentuk dalam arus besar pemikiran yang kita bangun.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini