PEMIMPIN NEGARA YANG KUAT
(Sebuah
Kacamata Untuk melihat Kualitas Pemimpin yang ada saat ini)
Rasanya sepeninggal
Soekarno, bangsa Indonesia kehilangan sosok yang sangat negarawan. Pemimpin
kuat yang bukan saja berpengaruh di dalam negaranya sendiri akan tetapi kuat
juga di pentas politik Internasional. Punya visi dan misi yang jauh kedepan
dalam melihat masa depan negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesudahnya semisal
kepemimpinan Soeharto hingga SBY saat ini, rasanya tak banyak yang memberi
kesan kuat, kecuali rasa miris yang mendalam karena seorang pemimpin gagal
melindungi warga negaranya sendiri yang di tembak mati di Negara tetangga
(baca: Malaysia). Sebetulnya tidak perlu berteori panjang lebar soal pemimpin
kuat yang dirindui bangsa dan rakyatnya. Pemandangan awam pun akan dengan
sangat baik bagaimana ia harus memilih pemimpin yang baik dan tepat untuk
dirinya sendiri. Rupanya ungkapan Vox Populi Vox Dei, masih relevan
bahwa rakyat masih punya penilaian akurat untuk menilai dan memilih siapa
pemimpinnya.
Kacamata awam
masih mampu deegan sangat jelas pemimpin bagaimana dan seperti apa yang akan
dan mampu memimpin bangsa dan negeri ini. Haruskan pemimpin itu memiliki
pendidikan atau harus sudah S2 ataupun S3. Di negara maju, mungkin telah
menggunakan kriteria ini, tetapi dalam kondisi negara kita saat ini, rasanya
masih jauh dari idealisme itu. Pemimpin pada dasarnya adalah orang yang
memiliki pengaruh dan aura kepemimpinan yang memberi dampak atau efect gerak
bagi orang-orang yang dipimpinnya. Tapi jika pemimpin yang ada justru malah
membenbani rakyatnya bahkan seolah membiarkan warga negaranya celaka (baca:terbunuh
dan lain sebagainya, maka ada yang salah dengan kepemimpinan kita atau ini
menunjukkan ketidak mampuan sang pemimpin dalam melaksanakan tugas
kepemimpinannya.
Pemimpin yang kuat
juga tidak perlu dianalisis atau dilihat dengan teori yang macam-macam. Pemimpin yang kuat juga
harus memiliki ilmu pengetahuan tentang managemen atau sejenisnya karena ilmu pengetahuan itu umumnya tidak realistik. Pemimpin yang kuat adalah
pemimpin yang lahir dari proses alam kepemimpinan dan kenegaraan, yang
menjadikan dirinya dewasa secara alami dan tidak dibuat-buat. Bukan pula proses
instan yang dirancang sengaja oleh satu kekuasaan yang cenderung tidak ingin
perubahan atau status quo sehingga dirinya ingin agar tetap dalam linkar
kekuasaan. Bukan pula pengusaha kaya yang hanya mengandalkan kekayaan materi
hasil usahanya untuk mendapatkan dukungan padahal ia tidak pernah paham dengan
situasi kenegaraan ini. Mengurus diri sendiri saja tidak bisa, apalagi harus
mengurus urusan orang banyak yang sangat beragam di bumi Indonesia. Pemimpin
yang kuat adalah pemimpin yang dalam bahasa jawa andap asor dan welas
asih. artinya pemimpin yang tidak angkuh dan memberikan perlindungan
kasih sayang pada rakyatnya. Pemimpin ini adalah pemimpin yang yang bisa
menjaga sikap dan perbuatannya di depan masyarakatnya, mau membaur dan mau
mengerti segala apa yang dirasakan warganya sehingga dengan cara ini akan makin
menciptakan pemimpin yang pro pada rakyatnya dan bukan sebalikya. Bukan pula
pemimpin yang baru mau dekat dengan rakyatnya saat sedang mengadakan kampanye,
semata karena untuk dan agar mendapatkan dukungan suara. Sesudahnya saat ia
menjabat maka akan lupa dengan apa yang dikampanyekan.
Negara ini sangat
merindukan akan hadirnya seorang pemimpin yang kuat. Sebetulnya tidak harus
dari kalangan militer, meski anggapan bahwa bangsa ini masih sangat kuat dengan
asumsi pemimpin harus dari kalangan militer, namun tidak menutup kemungkinan
untuk adanya pemimpin. Era ini adalah era intelektualitas, satu zaman dimana
ketundukan tidak harus bahkan tidak lagi terjadi dibawah kokangan senjata atau
dibawah ancaman pedang atau pistol. Ketundukan dan ketaatan warga negara juga
dapat terjadi saat warga Negara melihat visi yang kuat pada diri pemimpinnya, dan biasanya visi yang
kuat itu tercermin dalam perilaku yang sebenarnya, perilaku alami artinya bukan semata omong
kosong. Siapa diantara presiden kita yang punya visi yang kuat dan itu terlihat
dalam tulisan-tulisannya. Sesudah Soekarno, presiden Indonesia mana yang telah
meninggalkan gagasan dan pemikiran kenegaraan dalam bentuk tulisan. Soekarno
menyisakan karya besar "Dibawah Bendera Revolusi", karya Soekarno untuk Indonesia.
"Kembalinya Revolusi Kita" dan banyak tulisan dan catatan Soekarno yang
memperlihatkan visi kenegaraan yang sangat kuat.
Kapan..?
Apakah benar-benar pemimpin kuat itu tiada di negeri ini. Apakah Soekarno itu hanya
ada satu. Tidak adakah Soekarno-Soekarno lain yang akan kembali untuk dan demi
kehormatan dan kejayaan Indonesia. Kita berharap akan segera datang pemimpin
yang kuat itu, yang mampu memaparkan dnegan baik gagasan dan cara pandang
kenegaraan kita. Pemimpin tangguh yang tak pernah mengeluh dengan keadannya.
Pemimpin yang akan mengembalikan kehormatan dan kejayaan bangsa Indonesia.
Pemimpin yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa berwibawa, pemimpin yang
mampu menjaga harga diri warga bangsanya. Bukan malah menyalahkan karena warga
sendiri yang tidak taat hukum semisal tidak punya paspor tapi sudahkah sebagai seorang pemimpin memberikan
pelayaan yang sebaik-baiknya dan memahami kondisi rakyatnya. Sama dengan kasus jika ada maling, maka yang paling dihakimi adalah malingnya. Pemimpin yang kuat bukan semata berpikir tentang maling tapi mengapa ia melakukan perbuatan Maling. Jika bumi
Nusantara ini adalah bumi yang gemah ripah loh jinawi, bukankah tidak perlu
lagi adanay TKI ataupun TKW kesana. Mengapa tidak mengelola dan mengemban gkan
potensi alam sendiri yang melimpah dan bukan sebaliknay menyerahkan pengelolaan
SDA ini pada perusahaan atau bangsa lain.
Jiwa pemimpin yang
kuat bias dilihat dan bias dibaca. Maka sejauh perjalanan kebangsann ini, rasanya belum
ada pemimpin yang kuat dalam visi atau charisma kepemimpinannya. Belum ada
pemimpin yang punya pengaruh kuatuntuk dan pada warga bangsa dan tergerak untuk
membangun dan melakukan gerak perubahan menuju yang lebih baik. Presiden
Amerika, Barack Obama punya kharisma yang sangat luar biasa di hadapan
rakyat Amerika. Dia memiliki kemampuan orasi atau berpidato yang sangat
memukau, tapi masih kalah dengan charisma seorang Soekarno. Masa lalu mengingatkan kita tentang adanya pemimpin yang kuat. Tidak mengeluh, tangguh di tengah kritik yang menerpa tapi tetap
punya pendirian dan sikap...[]
[1]
Arif Budiman, Guru Sejarah MAN 21 Jakarta. Alamat Jl Sarang Bango No 2 marunda
Jakarta Timur Telp. 021 41872917. E-mail:tirta_pawitra@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar